Sunday, September 2, 2018

Balada Tiket, Bangku Kosong, Teguran OCA dan Penjelasan INASGOC

Gelaran Asian Games 2018 yang diterima ketertarikan penduduk, sayang nya mesti diwarnai beberapa rumor, diantaranya masalah ticket habis serta bangku kosong yang bahkan juga telah mendapatkan perhatian OCA (Dewan Olimpiade Asia). Mendapatkan sorotan penduduk, INASGOC sebagai pihak penyelenggara juga pada akhirnya memberi keterangan.

Beberapa komentar miring serta aduan sudah dilemparkan oleh penduduk yang ingin nikmati langsung acara Asian Games. Diantaranya seperti disampaikan Rahayu Indah, seseorang pegawai konsultan lingkungan yang mengakui kesusahan beli ticket laga bulutangkis yang diminatinya.

"Kapan lagi tonton Asian Games? Ini empat tahun sekali, belumlah pasti kelak kita menjadi tuan-rumah lagi. Tetapi saya sulit banget mencari ticket. Tidak dapet-dapet karena sold out selalu," kata Rahayu pada Pada, Jumat (24/8/2018).

Baca Juga : Bus Gunung Harta dan Harga Tiket Bus Gunung Harta

"Saya telah coba beberapa pilihan tempat penjualan ticket, tapi kehabisan selalu. Sulit banget. Tetapi saya ingin coba lagi. Tonton laga apa deh, yang terpenting saya dapat tonton Asian Games," sambungnya.

Perihal yang sama dihadapi Antonius. "Saya tidak tahu ini karena pada ketertarikan atau penjualan ticket yang memiliki masalah. Soalnya saya lihat badminton di TV pemirsa tidak penuh. Tapi cocok teliti di Blibli.com, kok sold out," katanya.
"Pada akhirnya saya tonton anggar saja. Jengkel!" tutur Antonius lagi.

Permasalahan bangku kosong sesaat ticket dinyatakan sold out atau susah didapatkan ini kenyataannya banyak berlangsung. Berdasar pada pantauan Pada, di venue sofbol waktu grand final putri Jepang menantang Taiwan contohnya, tampak banyak bangku pemirsa yang tidak terisi. Sesaat di loket depan ajang tercatat info jika ticket habis terjual (sold out).

Begitupun di tempat Tennis Indoor Senayan, waktu laga pada tuan-rumah Indonesia menantang Kirgistan di Pool A. Waktu itu tampak cuma beberapa bangku di dekat bagian lapangan yang terisi pemirsa. Bahkan juga bangku-bangku yang kosong tampak demikian mencolok.

Baca Juga : Jadwal Bus Gunung Harta dan Bus Damri

Terakhir, permasalahan bangku kosong itu juga pada akhirnya jadi perhatian spesial sekaligus juga sorotan OCA. Berdasar pada salinan surat tertanggal 21 Agustus 2018 yang diperuntukkan pada Presiden INASGOC Erick Thohir, tidak kurang dari Director General OCA Husain Al Musallam juga mengemukakan keprihatinan sekaligus juga imbauannya pada permasalahan ini.

"Kami lihat jika di beberapa venue saat acara Asian Games 2018 banyak bangku yang kosong yang (tuturnya) telah dijatah oleh manajer venue atau manajer pertandingan untuk ofisial federasi (berolahraga) nasional ditempat," catat Husain dalam surat itu.

"Ini pasti mengakibatkan kebingungan serta tampak tidak baik buat broadcasting dengan jumlahnya bangku kosong," sambungnya di surat itu."Dewan Olimpiade Asian memberikan instruksi (agar) tidak lebih dari 10 % bangku yang ditujukan buat ofisial. Saya akan mengapresiasi bila Anda dapat memberitahukan hal seperti ini pada pihak venue serta petinggi yang berkaitan," pungkas pimpinan OCA dalam suratnya itu.

Terakhir, Ketua Deputi II INASGOC, Francis Wanandi, memberi keterangan terpenting berkaitan aduan penduduk mengenai habisnya ticket sesaat kursi di ajang ada banyak yang kosong. Salah satunya argumen menurut dia ialah karena permasalahan pada vendor lama yakni Kiostix, hingga pihak INASGOC lakukan perpindahan vendor penjualan ticket ke Blibli.com, Ticket.com serta Loket.com.

Baca Juga : Harga Tiket Bus Damri dan Jadwal Bus Damri

"Sekarang ini dalam waktu transisi... Kami tutup yang lama serta buka penjualan ticket yang baru. Kita berharap sesudah ini tidak akan ada lagi aduan," kata Francis, seperti dikutip Pada, Jumat (24/8) malam. Francis juga menyampaikan, sekarang ini pemirsa yang beli dengan daring tidak butuh lagi menukarkan ticket elektroniknya jadi ticket fisik. Pemirsa cukuplah tunjukkan ticket elektronik untuk langsung masuk ke ajang. Mengenai penjualan dengan daring sendiri menurut dia juga ditujukan untuk kurangi kekuatan calo.

Hal-hal lain berkaitan bangku yang tampak kosong, menurut Francis, salah satunya faktornya ialah karena banyak penduduk Indonesia terutamanya yang cuma ingin melihat team Indonesia saja. Walau sebenarnya ticket yang sudah dibeli ialah ticket untuk keseluruhnya laga.

"Itu tampak kosong karena pemirsa Indonesia cuma ingin lihat team Indonesia saja. Contoh, laga basket. Walau sebenarnya ticket yang mereka beli untuk empat laga, tapi team Indonesia bermain pada laga paling akhir. Pada akhirnya tiga laga awal tidak terisi pemirsa, walau sebenarnya tiketnya telah dibeli," katanya.

Untuk memberikan service penuh pada pemirsa, INASGOC juga menurut Francis, pada akhirnya kurangi kemampuan kursi untuk pemirsa yang terakreditasi, supaya penduduk luas mempunyai peluang untuk melihat laga dengan cara langsung.

"Sampai kini ada 30 sampai 40 % dari keseluruhan kursi yang berada di venue untuk pemirsa yang terakreditasi, yakni media, broadcaster, atlet, federasi, juga tamu VVIP. Nah, jumlahnya ini akan kita kurangi. Sesuai dengan persetujuan dengan OCA, jumlahnya itu saat ini cuma jadi 10 % dari kemampuan," tuturnya.

No comments:

Post a Comment