Tuesday, August 14, 2018

Venue Voli Tak Penuhi Syarat, Asian Games Rasa Kejuaraan Daerah

Asian Games 2018 tinggal dua minggu lagi. Akan tetapi, rupanya, belumlah semua venue siap untuk mengadakan laga. Cabang voli contohnya, karena pesertanya membeludak, 31 team (20 putra serta 11 putri), karena itu mesti memakai dua venue atau tempat laga. Satu venue telah penuhi ketentuan, yaitu Tennis Indoor, sedang satunya, GOR Bulungan, tidak penuhi prasyarat.

Tennis Indoor, seperti di ketahui, seringkali dipakai untuk beberapa laga berolahraga internasional. Tempat duduknya, lebih dari 3.000 bangku. Mengenai Bulungan cuma 900 tempat duduk.

Dalam ketentuan Federasi Bola Voli Internasional (FIVB), tempat duduk pemirsa minimum 5.000 untuk moment tingkat dunia. Sesaat Konfederasi Voli Asia (AVC), memberikan prasyarat 3.000 tempat duduk untuk arena sekelas Asia. Menjadi, dari sisi tempat duduknya saja, Bulungan tidak penuhi prasyarat karena cuma 900 tempat duduk. Dari 900 ini juga, nanti tidak dapat dihuni semua oleh pemirsa. Setengahnya, akan di isi ofisial serta simpatisan.

Baca Juga : KA Bogowonto dan Harga Tiket KA Bogowonto

“GOR Bulungan sempat digunakan untuk set penyisihan PON, seingat saya 1977. Walau set penyisihan, pemirsa membeludak, bahkan juga loket ticket dirusak pemirsa waktu itu, karena banyak yang tidak memperoleh ticket. Finalnya sendiri diselenggarakan di Istora waktu itu,” kata Ketua Bagian Organisasi Pengurus Daerah Persatuan Bola Voli Semua Indonesia DKI Jakarta, Sujiyanto. Ruangan ubah pemain di Bulungan sampai sekarang juga belumlah tuntas. Dari empat ruangan ubah, baru dua yang telah tuntas.

Lampu penerang juga belumlah beres. Sekarang ini, baru dikerjakan pergeseran tempat, karena lampu yang ada saat ini sangat dekat dengan lapangan laga. “Kita lagi menggeser tempat lampu, hingga tidak mengganggu laga. Kemampuan lampunya kelak mesti 1.500 lux, ini prasyarat laga dari FIVB,” kata Manajer Venue Voli, Akhmad Juniarto.

Satu yang lagi yang tidak penuhi prasyarat merupakan jarak lantai laga serta atap. Sekarang ini, jarak paling rendah lantai serta atap 12 mtr., walau sebenarnya semestinya 12,5 mtr.. Ruang lapangan laga juga tidak penuhi prasyarat. Ruang lapangan sekarang ini 33 X 23 mtr.. Walau sebenarnya, syaratnya minimum 35 x 27 mtr.. Dengan kurang lebarnya ruang, akan menyebabkan penyempitan ruang kontrol pertandingan serta daerah pemanasan pemain juga kurang. Ruang pemanasan perlu 3 X 3 mtr., sedang di Bulungan cuma 2 X 3 mtr..

Baca Juga : Jadwal KA Bogowonto dan KA Gajah Wong

Pendingin hawa atau air conditioner sampai waktu juga belumlah dipasang. Pendingin hawa harus ada. “Dalam prasyarat yang dikasihkan FIVB, suhu hawa optimal 24 derajat Celcius. Bila lebih dari 24 derajat, pasti akan dikomplain,” kata wasit voli internasional asal Indonesia, Raditya Darwis.

GOR Bulungan sebetulnya sudah diperbaiki waktu lalu. Keberadaannya, cuma untuk venue latihan team voli, bukan laga. Awalannya, voli akan diselenggarakan di GOR Simprug punya Pertamina, bukan di Bulungan.

Awal mulanya, Ombudsman melaunching survey pada venue yang akan dipakai Asian Games. GOR Bulungan, dipandang tidak wajar mengadakan arena sebesar serta sekelas Asian Games.

Berdasar pada survey Ombudsman, dengan tolok ukur beberapa segi seperti ketersediaan fasilitas serta prasarana, keamanan serta keselamatan pada ajang laga Asian Games di Jakarta serta Palembang, GOR Bulungan tetap di rangking terbawah. Walau sebenarnya, cabang berolahraga ini akan dibarengi 31 negara Asia.

Baca Juga : Harga Tiket KA Gajah Wong dengan Jadwal KA Gajah Wong

Ketua Panpel Cabor Voli Asian Games Hanny Surkatty sepakat dengan yang disebutkan Ombudsman. “Pemindahan venue (dari GOR Simprug ke Bulungan) tanpa pengaturan dengan kami. Panitia Pelaksana Asian Games Indonesia (Inasgoc) memastikan sendiri,” tutur Hanny Surkatty.

Dewan Olimpiade Asia (OCA) sudah sempat menanyakan penentuan GOR Bulungan menjadi venue pendamping Tennis Indoor untuk cabang voli. OCA menilainya, dari sisi pemirsa, Bulungan jauh dari standard.

GOR Bulungan memang jadi pilihan paling akhir buat Inasgoc karena GOR lainnya, seperti Jakarta Convention Center (JCC) tidak dapat dipakai, karena untuk mengadakan cabang lainnya.

Wakil Direktur Venue Inasgoc Natsir Gurnansyah menyampaikan, akan coba masukkan podium penambahan semaksimal mungkin saja. Pihaknya telah bekerjasama dengan delegasi tehnis voli. Akhirnya, Inasgoc memang tidak  butuh sampai membobol gor cuma untuk meningkatkan kemampuan.

Sebetulnya, GOR Bulungan tidak sempat dipakai untuk mengadakan moment nasional ditambah lagi internasional. Liga Voli Indonesia (Livoli) serta Proliga tidak sempat memakai GOR punya Pemprov DKI ini, karena sangat kecil. Tertinggi, GOR Bulungan cuma mengadakan kejuaraan daerah (kejurda) saja. Sayang memang, laga di moment sebesar Asian Games diselenggarakan di GOR yang tingkatannya cuma untuk kejurda.

No comments:

Post a Comment