Monday, August 6, 2018

Mbok Cikrak, TKI di Taiwan Sukses Jadi Bos Tiket dan Youtuber

Nama popular dengan sapaan Mbok Cikrak, walau demikian wanita asal Kroya, Indramayu ini malas mengatakan nama aslinya pada Nada. com. Mbok Cikrak sering muncul dengan dandanan full make-up serta tatanan rambut berwarna.

Di kelompok beberapa ratus ribu Tenaga Kerja Indonesia di Taiwan, Mbok Cikrak sangatlah akrab di telinga mereka. Sekarang ini, Mbok Cikrak sudah jadi bos tiketing yang spesial melayani pekerja migran asal Indonesia. Bahkan juga telah 10 tahun juga ia menolong beberapa TKI di Bandara Taouyan untuk mengatur semua jenis hal kepentingan pahlawan devisa yang akan pulang ke Tanah Air.

Baca Juga : Bus Madu Kismo dan Harga Tiket Bus Madu Kismo

Kata si Mbok, banyak tenaga kerja Indonesia yang jadi tujuan agen kurang bertanggungjawab waktu akan kembali pada Tanah Air. Seringkali ia temukan sesama orang Indonesia telantar demikian saja di bandara. Rata-rata diantara mereka tidak tahu apakah yang dikerjakan, yang yang lain bahkan juga tertipu dengan ticket pulang.

‎ " Orang Taiwan tidak perduli, dia telah ngurusin begitu saja, habis itu ya telah tidak ingin ngurusin lagi, " ‎Kisah Mbok Cikrak bertualang di negeri orang berawal waktu mencapai umur 18 tahun . Kondisi ekonomi yang serba seret mewajibkan Mbok mencari nafkah serta bekerja ke negeri orang.

Simak Juga : Jadwal Bus Madu Kismo dan Bus Maju Lancar

" Saya dahulu dateng menjadi babu, babu kece lah, " candanya. Mbok Cikrak sendiri mengakui tidak mempunyai pengalaman jelek saat bekerja menjadi 'babu'. Bahkan juga dianya sudah dipersunting oleh lelaki lokal Taiwan serta sekarang menolong mengatur usaha travel punya suaminya itu.

‎Dari situ narasi berawal. Ia sempat dikasih label calo bandara karena keaktifannya mengatur beberapa tenaga kerja. Akan tetapi Mbok pilih tutup telinga. Ia mengakui masih menolong serta ikhlas bekerja. Dengan aktif Mbok menjelaskan tentang apa yang bisa serta tidak bisa dikerjakan sebelum pulang ke Indonesia.

‎ " Yang tidak bisa itu seperti (bawa serta) senter, pulang ke Indonesia terkadang rekan-rekan bawa serta senter, raket listrik, kipas angin soalnya beberapa barang itu di pasar malam sini kan murah banget. Jadi, mereka bawa serta buat di kampung. Nyatanya tidak bisa dibawa pulang, mesti di cargoin, " katanya. Tidak cuma aktif woro-woro di Bandara Taouyan, Mbok Cikrak juga memakai cara baru dalam share pengalaman serta masukan dengan beberapa TKI yang hilang arah.

Baca Juga : Harga Tiket Bus Maju Lancar dengan Jadwal Bus Maju Lancar

Mbok Cikrak manfaatkan hampir semua basis sosial media dari mulai Facebook, Youtube sampai Bigo Live. Dari sana Mbok mulai melayani pertanyaan serta ‎sesekali menghibur supaya penontonnya tidak jemu. " Iya saya seringkali di Bigo. Jadi, mereka bertanya serta saya langsung bisa jawab, kasih pendapat. Intinya manfaatkan apakah yang ada, " kata dari ibu dari dua anak itu.

‎Dari Bigo, Mbok dapat mendulang seputar Rp 15 juta per bulan. Uang itu belumlah termasuk juga usaha kosmetik yang digerakkan Mbok Cikrak. Pundi-pundi rupiah tidak dimasukkan semua ke kantong pribadinya. Lewat yayasan, Mbok menolong kehidupan seputar 200 anak yatim.

Sampai saat ini Mbok selalu menolong pekerja migran serta suka share panduan untuk beberapa pekerja yang sekarang ini ada diluar negeri. " Pintar-pintar manfaatkan tehnologi. Kalaupun ada permasalahan janganlah secara langsung kabur. Karena kalaupun kabur begitu saja kita akan sulit bisa kerja lagi, " katanya.

No comments:

Post a Comment