Thursday, October 3, 2019

Ramai Transfer Gratis Pakai Fintech, Ancam Bisnis Bank?

Pengiriman uang ke bank lain memakai aplikasi fintech sekarang jadi lebih murah dan gampang. Walau sebenarnya pengiriman uang dari bank ke bank lain masih dipakai ongkos dari mulai Rp 6.500 - Rp 7.500 untuk tiap transaksi.

Lalu apa aplikasi ini jadi intimidasi untuk bank?



Direktur analisa CORE Indonesia Piter Abdullah menerangkan sekarang fintech yang memberi ongkos gratis untuk pengiriman uang share-nya masih kecil.

"Oleh karenanya, walau service fintech untuk pengiriman atau transfer uang gratis cukup ramai ditawarkan tetapi belum berefek relevan pada usaha bank," kata Piter waktu dihubungi detikcom, Jumat (4/10/2019).

Baca Juga : Cara Menghitung

Ia menjelaskan, dalam perubahannya ke depan, fintech pun tidak dapat terus menerus bakar uang. Yang akan bertahan nanti cuma fintech yang dapat memperoleh laba dari bisnisnya.

Selanjutnya di lain sisi perbankan harus juga lakukan pengembangan. Sekarang telah ada layanan perbankan yang melepaskan ongkos transfer dengan ketentuan serta ketetapan yang berlaku.

"Untuk hadapi kompetisi ini, bank harus lakukan banyak pengembangan. Tidak dapat duduk manis biarkan fintech terus berkembang sendirian, ini untuk service keuangan yang lebih baik," jelas ia.

Periset INDEF Bhima Yudhistira mengutarakan bank sekarang memang dituntut untuk cari penghasilan dari sela lainnya. Jangan cuma dari fee based ongkos transaksi.

"Kan banyak service fee based yang dibuat penghasilan untuk bank. Di sini utamanya pengembangan serta kreativitas," jelas ia.

Menurut Bhima apa yang ditawarkan fintech dalam pengiriman uang tanpa ada ongkos ini adalah taktik promo dengan arah untuk jadi besar market sharing nya.

Baca Juga : Rumus Menghitung

"Fintech kan bukan sekedar tawarkan satu produk, tetapi gabungan beberapa type penghasilan. Jika mereka menawarkan fee gratis untuk transfer, bisa saja mereka promo layanan lain yang ada income-nya, jadi taktik tutup rugi dengan mengambil untung dibagian lain," paparnya.

Perkembangan jumlahnya pemakai fintech memang tertera benar-benar mencolok. Berdasar data Bank Indonesia (BI), jumlahnya borrower atau peminjam per Mei 2019 tertera sampai 8,7 juta, jauh tambah tinggi dibandingkan Maret 2018 yang sekitar 1,03 juta borrower.

Tetapi dengan sumber pembiayaan perekonomian di Indonesia, bagian fintech sekarang masih kecil. Per Juni 2019, sumber pembiayaan ekonomi lewat fintech baru sebesar Rp 8,3 triliun, jauh dibandingkan credit bank yang sebesar Rp 5.228 triliun.

No comments:

Post a Comment