Simak Pula : Harga Tiket KA dengan Tiket KA Argo Dwipangga
Menurut Fahri, beberapa hal diyakininya karena Presiden Jokowi menjadi calon inkumben tidak dapat lagi memoles diri pada Pemilu 2019. Terlebih Jokowi dimaksud tidak mampu merealisasi janjinya yang disampaikan pada Pemilu 2014 waktu telah memimpin.
Fahri mengatakan janji politik itu akan berubah menjadi beban berat untuk maju kembali karena semuanya tidak terealisasi. Pemerintah Jokowi, kata Fahri, tidak memang perlu menyodorkan pembangunan beberapa infrastruktur, seperti Trans-Sumatera serta Papua, yang sebetulnya tidak ada pada janji politiknya, menjadi satu kesuksesan.
Baca Juga : Jadwal KA Argo Dwipangga dan Harga Tiket KA
" Berikut yang saya katakan, pemerintah tidak komit dengan janjinya, " katanya. " Saat ini seperti mengarah baru yang tidak dia janjikan serta tidak ada fungsinya. " Karena kegagalan itu, papar Fahri, akan ada surprise mendekati pendaftaran capres. Pengumuman calon yang akan maju berubah menjadi presiden serta wapres diprediksikan berlangsung pada 8-10 Agustus yang akan datang.
Fahri memperingatkan, peta politik saat ini telah mulai berubah menuju pergantian melawan Jokowi. Fahri Hamzah memberikan contoh tanda yang dibuang Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) waktu ada di Cilegon, Banten. Dalam pertemuan di Cilegon, Banten, Minggu malam lantas, SBY menyampaikan akan mendatangkan pemimpin baru untuk rakyat Indonesia.
Lihat Selengkapnya : Tiket KA Argo Lawu dan Jadwal KA Argo Lawu
No comments:
Post a Comment